Now you can Subscribe using RSS

Submit your Email

Selasa, 30 Agustus 2016

6S LEAN MANUFACTURING (WORKPLACE)

Unknown
 






Perhatian !! 
Artikel ini hanya untuk edukasi, jika terjadi kesamaan dan kemiripan kami mohon maaf, gambar - gambar dari artikel disadur dari beberapa sumber tapi materi berasal dari tulisan kami sendiri. Semoga bermanfaat.

6S LEAN MANUFACTURING (WORKPLACE)
Hasil gambar untuk sort sustain safety lean manufacturing
bengkel berantakan bang Dedek


          Suatu ketika terdapat seorang mekanik spesialis sepeda motor ojek, sebut saja bang Dedek. Beliau ini mempunyai bengkel / workshop yang sangaaat berantakan. 
         
          Saat itu datang pak driver ojek online, membawa motor yang tercerai berai bagaikan mainan lego yang dibanting dari gedung lantai 6, tiba-tiba beliau masuk ke bengkel bang Dedek, dia sangat membutuhkan bantuan uluran tangan si abang untuk segera memperbaiki motor miliknya (kasian do'i, maklum driver online lagi ditunggu pelanggan tuh). Lalu apa yang terjadi selanjutnya? pastinya bang Dedek akan kebingungan mencari dimana letak kunci pas, kunci inggris, obeng, tang, palu dsby. Melihat bengkel kerja mekanik yang berantakan aja bisa bikin sewot pelanggan, apa lagi kalo si Dedek lama menservice "barang" pelanggan, udah masuknya lama, keluarnya lama pula. (barang : sepeda motor, please jangan mikir yang aneh-aneh).  Udah hal lumrah bakalan sepi dah bengkel bang Dedek kalo kaya gitu caranya.

           Bagaimana jika sifat berantakan bang Dedek anda terapkan pada perusahaan besar, ambil contoh perusahaan dengan produksi minyak bbm sebesar 640.000 barrel per hari (1 barrel : sekitar 160 literan), saya yakin bakalan meledak dah tu pabrik !. Oleh karena itu anda harus berubah ! saat ini juga !, kalau anda berantakan lalu malas belajar mungkin anda bisa ke psikiater, ahli ruqyah, ahli nujum atau ahli "apalah-apalah woyo-woyo" untuk mengubah sifat anda. Atau (jika anda suka membaca) anda bisa belajar mengenai 6S LEAN MANUFACTURING. WAJIB ! Itu untuk keselamatan anda sendiri !.



LALU APA SIH 6S ??
Bang Dedek Setelah belajar 6S
          

            6S adalah suatu metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif yang berasal dari Jepang yaitu TOYOTA yang pemiliknya adalah Bapak Toyoda Sakichi anak seorang tukang kayu miskin yang jadi "Raja Penemu Jepang". Walaupun anak tukang kayu beliau ini luar biasa, from zero to hero lah, kayak bapak presiden ke 7 kita (yang anak tukang kayu juga). Hmm.... Andai saja bapak saya tukang kayu juga pasti sayaa... jadi anak tukang kayu naik Haji ya? Haji wagimin, tetangga sebelah, hehe. Saya sendiri belum menemukan siapa pencetus 6S aslinya. Yang pasti bukan anda kan saudara pembaca? karena kalau anda pencetusnya mungkin anda udah bobok manis di liang lahat sekarang.

          Metode 6S ini digunakan oleh manajemen
 perusahaan dalam usaha memelihara ketertiban, efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja sekaligus meningkatan kinerja perusahaan secara menyeluruh. Okey, terus apa saja metode tersebut? Hmm kasi tau ga ya?? kalau mau tau banget bayar Rp 350.000,00! eh, haha. Gak kok bercanda. Sebelum saya jelaskan satu per satu saya jelasin dulu ya kegunaan 6S. Coz buat apa belajar sesuatu kalau ga tau buat apa ilmunya?.

Sasaran 6S dalam bekerja adalah :

1. Nyaman dalam bekerja
2. Meningkatkan efisiensi : a. Kerusakan menurun
                                           b. Lifetime (jangka waktu) mesin atau alat produksi meningkat
                                           c. Stock barang tidak mubadzir
                                           d. Mengurangi pemborosan
                                           e. Memanfaatkan ruangan secara efektif
3. Zero Claim (karyawan, mesin, kualitas produk dsby.)
4. Menurunkan Incident/Acident
Tujuan akhirnya adalah :
MENINGKATKAN CITRA BAIK PERUSAHAAN !

        Nah itu tadi tujuan-tujuan sakti si 6S, terus sekarang apa aja nih 6S?. Okey saya jelasin. Eh,  tapi kalau keliru maaf ya? Gratisan sih .wkwk. (tapi sebisa mungkin bener kok *menurut ane, soalnya emak dirumah ngajarin ane buat jujur, hehe).





 1. SORT (Keringkasan)

      Sort/Keringkasan adalah aktifitas pemilahan sesuatu yang diperlukan dan yang tidak diperlukan. Tau ga sih, kalau ditempat pembuangan itu barang-barang diteliti lagi and dipisahin lagi, kenapa gak langsung aja dibuang semua? 
       Jawabanya adalah karena barang buangan kamu itu gak semuanya gak berguna, gak percaya? mantan kamu aja berguna (mungkin lebih berguna timbang kamu ya, hehe) . Beberapa barang yang masih bisa digunakan lagi itu ada plastik yang dijadiin biji plastik, kemudian di daur ulang lagi ( plastik/polimer tertentu ya!, entah polietilen, atau polipropilen *lain kali mungkin saya bahas). Ada juga sampah-sampah organik. Mungkin  bagi banyak orang ini jijik, najis ya?, tapi barang ini ada manfaatnya lo. Bisa buat natural gas untuk masak emak dirumah, atau bisa juga untuk pembangkit listrik tenaga gas. Terus bagaimana cara melakukan keringkasan?  Okey, saya jelasin.


karyawan sedang melakukan pensortiran kertas

Cara melakukan keringkasan :
1. Barang-barang / Dokumen yang digunakan dipisah secara jelas yang perlu dan tidak perlu.
2. Lakukan pengelompokan barang menurut fungsinya
3. Lakukan pengelompokan barang menurut frekuensi penggunaanya



2. SET IN ORDER (Kerapian)

      Masih kebayang ga, gimana kasusnya bengkel bang Dedek tadi? Nah, bengkel bang Dedek tadi seharusnya perlu ditata rapi tuh, inilah guna nya Set in Order. Ketika barang-barang perusahaan anda tata sedemikian rapi mungkin, itu akan memudahkan anda atau rekan kerja anda ketika mencari barang saat dibutuhkan.
          Set in order, atau dalam bahasa indonesia ini digadang-gadang sebagai kerapian adalah suatu aktifitas untuk menentukan tata letak yang tertata rapi sehingga selalu dapat menemukan barang yang diperlukan. Udah, teorinya gitu doang, mungkin gampang kali yak tapi sebenernya susah lho, seringakali nih kita susah dalam melakukan kerapian. Berikut ini beberapa tips kunci sukses dalam melakukan kerapian


Kunci sukses kerapian :


1. Letakan barang yang diperlukan di tempat yang mudah ditemukan
2. Buat sebuah wadah yang dirancang sedemikian rupa untuk meletakan barang secara aman dan teratur dalam urutan yang benar
3. Sarana kerja tersebut dapat dipindahkan dan diangkut sekaligus bersama-sama
4. Baik dalam wadah atau pun tidak, sarana kerja diatur sehingga mudah dipakai menurut urutanya dan berada dalam jangkauan
5. Barang-barang perlu diberi label agar dikenali penggunaanya dengan jelas



                            Tidak Rapi                                                                 Sudah Rapi

Parameter Kerapian :
1. Tentukan kerapian barang ( Mutu, Keamanan, Efisien, Terpelihara, Nama Lokasi)
2. Mudah diambil dan menyimpan
3. Terdapat garis/penanda dan tempat penyimpanan


3. SHINE (Kebersihan)
   
         Siapa sih yang ga pingin punya wajah bersih? anda ingin cantik dan punya wajah bersih? => pakailah sabun goreng cap cay.. Eh, loh? ini bukan tempat iklan om, hehe. Yak, 6S yang ketiga adalah kebersihan, HAYOO arti kebersihan itu apa? ya...betul! kebersihan sebagian dari iman, wkwk. Tapi kebersihan disini dalam kaitan pada perusahaan ya. Jadi,  Shine atau "mengkinclongkan" atau kebersihan adalah aktifitas pembersihan lokasi kerja, mesin-mesin dan perlengkapan sampai benar-benar bersih cemerlang.
          Kegiatan kebersihan ini ga bisa dilakukan sendiri lho, harus bersama-sama dilakukan semua karyawan. perlu adanya semangat gotong royong dengan kebajikan bersama. Coba deh bayangkan, kalo anda membersihkan tempat kerja setiap hari pada suatu shift kerja, sedangkan rekan anda pada shift lainya membuat berantakan tempat kerja dikemudian waktu, apa yang akan anda rasakan? bongkol sudah pasti, mau gantung diri? ga sampai segitu juga kali, wkwk. Jadi memang benar-benar perlu kesadaran bersama dalam kebersihan ini.

Tujuan Kebersihan :

1. Mengubah cara berfikir dan berprilaku bersih.
2. Menciptakan kinerja yang bersih
3. Tanggung jawab kebersihan
4. Mempertahankan yang sudah bersih

Mekanisme kebersihan secara umum :

1. Membersihkan secara menyeluruh
2. Merawat agar tetap bersih
3. Mempertahankan yang sudah bersih

        Agan-agan tau ga? gimana menciptakan lingkungan yang bersih? Ya, untuk dapat berfikir dan berprilaku bersih, kebersihan harus dimulai dari aktifitas sehari-hari. Mulai dari kebersihan kamar pribadi, kebersihan diri, jasmani, rohani dan yang paling penting nih... kebersihan otak, hehe.
    
           Saya ulang lagi, untuk menciptakan kinerja yang bersih, maka perlu dilakukan kebersihan dan kebersihan ini merupakan tanggung jawab semua orang. Guna nya buat apa sih? ya untuk memuaskan konsumen atau pelanggan. Jangan sampai konsumen pada kabur kaya di bengkelnya bang Dedek tadi. Kinerja yang bersih juga harus diterapkan pada suatu produksi seperti :
1. Kualitas barang produksi
2. Kuantitas 
3. Sistem pengiriman produk
4. Service dan pelayanan
5. MORAL ATAU ETIKA  => ini paling penting
Kemudian tanggung jawab kebersihan ini secara khusus dibedakan menjadi dua bagian.
- Yang pertama yaitu tingkat manajemen : berupa standar atau proses dalam kerja
- Yang kedua yaitu tingkat karyawan : berupa mencegah kegagalan peralatan.



4. STANDARIZE (Standarisasi)
          Yuk yuk, ada yang tau ga nih apa maksudnya standarize? beda ga artinya standarize sama standarisasi?. Yuk betul, sama kok. 
          Stadarize  maknanya adalah untuk membuat standar khusus dalam melakukan pekerjaan bisa dengan SOP (Standar operasi pekerjaan) atau manual dalam mengoperasikan alat. Guna dari standarize dalah untuk mempertahankan dari 3S diatas, yaitu : Sort, Set in Order dan Shine. 

          Aktifitas ini diperlukan tanggung jawab dari semua pihak untuk melaksanakanya. Adapun standarize pada pihak manajerial caranya dapat dengan membuat standar, merevisi dan melakukan pengechekan terhadap standarize yang sudah dibuat. Selain untuk alat standarize juga dapat diartikan untuk pekerja, SOP dan perlengkapan pekerja, sudah kah sesuai dengan SOP atau belum. Jika belum maka perlu "didisiplinkan".

 Okay guys, Lets try to obeserve !

Di sebelah kanan ini ada gambar pak Imin sedang berada di pabrik kimia, pak Imin sedang mengamati para pekerjanya yang sedang membuat palet kayu. Apa yang salah dari pak Imin? Oke kita breakdown satu persatu.

Kesalahan pak Imin :
1. Tidak menggunakan perlengkapan safety :
    - helm

    - pakaian safety
    - pekerjanya tidak pakai sarung tangan
    - masker
    - kacamata (menghindari serbuk kayu)
2. Tidak adanya pembatas lokasi kerja
3. Tidak ada tag


          Ada 2 perbedaan standarisasi dalam jabatan manajerial suatu perusahaan. Jika seorang atasan yang membuat standar maka seorang "bawahan" memiliki pengertian standarize yaitu aktifitas dan perlakuan secara benar terhadap pekerjaan dan sarana pendukungnya, mulai dari memulai pekerjaan mengoperasikan, merawat atau melakukan pemeriksaan alat sesuai dengan standar. Mungkin perilaku pak Imin diatas bukan kesalahan pak Imin semata, mungkin juga standarize pihak manajerial (membuat standar, merevisi dan melakukan pengechekan).



5. SUSTAIN 
     Sustain di Indonesia diartikan dengan melakukan perbaikan dan kedisiplinan. Sustain merupakan aktifitas taat mematuhi prosedur kerja dan SMK3 serta, berinisiatif dan memiliki attitude  yang baik dalam melaksanakan pekerjaan. 


Bagaimana menciptakan suasana SUSTAIN dan 6S?
 Untuk menciptakan lingkungan kerja yang disiplin diperlukan:
1. Kesadaran baik pekerja maupun pihak manajerial

2. Waktu untuk melaksanakan sustain
3. Struktur organisasi 6S
4. Dukungan penuh dari semua warga perusahaan
5. Penghargaan 6S
6. Kepuasan dan ketertarikan terhadap lingkungan 6S

Teknik untuk menciptakan lingkungan SUSTAIN dan 6S?
1. Poster
2. Slogan
3. Foto-foto dan rekam jejak 6S
4. Suratkabar untuk lingkungan perusahaan
5. Manual buku petunjuk
6. Bulan 6S
7. Tour antar departement kerja



6. SAFETY (Keselamatan)
      Diantara kesemua 6S inilah tahap yang sangat dan paling penting. Yaitu SAFETY.  Safety adalah aktifitas pencegahan dan penanggulangan terhadap kecelakaan baik berupa pekerja dan karyawan dan akibatnya yang berupa kebakaran, peledakan, pencemaran lingkungan, penyakit dan kematian.

Gerakan keselamatan dapat berupa:    


1. Pakaian kerja
2. Pakaian alat pelindung diri yang tepat
3. Memelihara kebersihan dan kerapian tempat kerja
4. Perilaku kerja yang benar (Profesional)
5.Cara menangani barang yang benar
6. Pemeliharan mesin & perkakas (Hand Tool)
7. Pencegahan anti kebakaran
8. Pembentukan fire brigade
9. Penanganan bahan berbahaya
10. Latihan memperkirakan bahaya
11. Pertolongan pertama pada kecelakaan 
12. Pemeliharaan sarana emergency




lingkar 6S



Salam



Wira S. Agamketika saya nganggur saya nulis, ketika saya nulis saya nganggur

Coprights @ 2016, Blogger Templates Designed By Templateism | Templatelib